Penulis: Budi Ernanto
budi_ernanto@mediaindonesia.com
ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
berita-olahraga-live.blogspot.co.id PERSATUAN Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) memanfaatkan
kejuaraan uji coba untuk Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta, pada
22-28 Oktober, sebagai ajang seleksi atlet untuk masuk pemusatan pelatihan
nasional. “Berbagai kejuaraan tingkat nasional yang kami gelar selama ini
diarahkan ke Asian Games 2018,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat PGSI Ramidin
Saragih di Jakarta, Selasa (24/10). “Kami akan melihat kejuaraan uji coba ini
sebagai evaluasi terakhir seleksi nasional,” ujar Saragih. PGSI, menurut Saragih,
akan mencari atlet-atlet untuk pelatnas dengan mengikuti 18 kelas pertandingan
cabang gulat Asian Games 2018. “Saya sudah meminta kepada bidang pembinaan
prestasi untuk mengidentifikasi kelas potensial medali bagi Indonesia karena
atlet gulat Asia itu yang unggul berasal dari Iran dan Mongolia,” tuturnya.
Saragih mengatakan Indonesia dapat mencari celah potensi
medali cabang gulat Asian Games 2018. Dia beralasan nomor kelas putri punya
potensi karena tidak semua negara Timur Tengah mempunyai atlet gulat putri.
Pelatih Iran
Selain seleksi untuk atlet pelatnas, PGSI akan menambah pelatih asing. Selama ini, Indonesia memiliki pelatih gulat dari Uzbekistan Eden Abduraimov dan kini berencana mendatangkan pelatih gulat dari Iran. “Kami masih akan mempertahankan pelatih Eden meskipun kami mendapatkan surat dari Satlak Prima terkait dengan penghentian program pelatnas. Kami juga sedang berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Iran di Jakarta untuk mendatangkan pelatih gulat dari Iran,” ujar Saragih.
Selain seleksi untuk atlet pelatnas, PGSI akan menambah pelatih asing. Selama ini, Indonesia memiliki pelatih gulat dari Uzbekistan Eden Abduraimov dan kini berencana mendatangkan pelatih gulat dari Iran. “Kami masih akan mempertahankan pelatih Eden meskipun kami mendapatkan surat dari Satlak Prima terkait dengan penghentian program pelatnas. Kami juga sedang berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Iran di Jakarta untuk mendatangkan pelatih gulat dari Iran,” ujar Saragih.
Saragih menambahkan, penyelenggaraan kejuaraan uji coba
Asian Games 2018 tersebut diberi nama Kejuaraan Gulat Senior Indonesia.
Kejuaraan itu akan menekankan pada penerapan manajemen pertandingan dan
peningkatan sumber daya manusia. “Sebelumnya kami sudah menggelar kegiatan
lokakarya untuk para pelatih dan wasit agar mereka dapat menjalankan
pertandingan sebagaimana dalam Asian Games nanti,” ujarnya. Kejuaraan Gulat
Senior Indonesia itu diikuti 221 atlet gulat putra dan putri dari 19 provinsi
di Indonesia, termasuk perwakilan atlet dari Thailand.
Di sisi lain, PP PGSI menolak pengurangan nomor pertandingan
dalam ajang Asian Games 2018 menyusul kesepakatan dengan federasi gulat Asia
untuk menggelar 18 nomor pertandingan. Di sisi lain, Pengurus Besar (PB) Wushu
Indonesia bersama Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) akan
menggelar test event Asian Games 2018. Menurut Sekjen Wushu Indonesia Ngatino,
test event yang digelar di Jakarta pada 26-29 Oktober mendatang itu juga
menjadi Kejuaraan Nasional Wushu Senior dan Kejuaraan Wushu Tradisional. “Dalam
test event, kami juga menguji coba kesiapan kepanitiaan.” (Beo/R-4)
Tags
Atletik